KESEHATAN

Edukasi Dan Informasi Tentang Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)

Edukasi Dan Informasi Tentang Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)

Edukasi Dan Informasi Tentang Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)
Ilustrasi @Ist/greeners

REINHA.com – Memasuki bulan Oktober, Bulan Eliminasi Kaki Gajah atau yang dikenal dengan nama BELKAGA akan dilakukan kembali dalam rangka mewujudkan Keluarga Indonesia Sehat. Dari tahun 2002-2014 kumulatif kasus filariasis kronis yang cacat yang paling tertinggi di daerah Nusa Tenggara Timur yaitu 3.175 kasus di 20 kabupaten/kota, Aceh sebesar 2.375 kasus di 21 kabupaten/kota, Papua Barat dengan 1.765 kasus di 12 kabupaten/kota, dikutip dari Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang dapat menular dengan perantaraan nyamuk sebagai vektor (pembawa). Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat seumur hidup berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki yang menimbulkan dampak psikologis bagi penderita dan keluarganya.

Penyakit ini disebabkan oleh tiga macam parasit yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Nyamuk anopheles dikatakan sebagai vektor utama penularan filariasis (penyakit kaki gajah), meskipun tidak menutup kemungkinan nyamuk lain seperti Culex, Mansonia dan Armigeres dapat juga menularkan filariasis.

(Baca juga: Bahaya Rokok Elektrik Untuk Kesehatan)

Penyakit ini menimbulkan gejala akut dan kronis. Saat mengalami gejala akut, tubuh akan mengalami demam 3-5 hari, pembengkakan kelenjar getah bening di paha, tampak kemerahan pada kelenjar di ketiak, terasa panas dan sakit. Pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat terlihat di tungkai, lengan, buah dada, kantong buah zakar. Bila sudah kronis, gejala-gejala yang terlihat akan menetap.

Melakukan terapi untuk mengobati filariasis masih bisa dilakukan jika si penderita cepat datang berobat, tetapi bila dibiarkan berlarut-larut hingga pembengkakan semakin besar, penyakit ini tidak akan bisa lagi untuk disembuhkan dan mengakibatkan kecacatan seumur hidup.

Pemerintah sedang gencar melakukan gerakan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) setiap bulan Oktober selama 5 tahun (2015-2020) agar masyarakat Indonesia bebas dari penyakit filariasis. Kegiatan yang akan dilakukan berupa pembagian obat cacing yaitu Albendazole dan Dietilcarbamazin Citrat (DEC) dengan dosis yang akan disesuaikan dengan umur sesorang. Usia yang wajib untuk minum Albendazole dan Dietilcarbamazin Citrat (DEC) adalah yang telah menginjak usia 2 tahun – 70 tahun.

Pemberian obat cacing ini mempunyai manfaat ganda, yaitu dapat mematikan atau memandulkan cacing filaria dewasa serta dapat mematikan cacing perut seperti cacing gelang, cacing tambang, cacing cambuk dan cacing kremi. Dengan demikian, orang yang minum obat pencegah penyakit filariasis (kaki gajah) memperoleh dua manfaat sekaligus: melindungi dirinya dari risiko terkena penyakit filariasis (kaki gajah) dan kecacingan.

# Edukasi Dan Informasi Tentang Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.