Hujan Sambut Peziarah Prosesi Jumat Agung Semana Santa 2025

Hujan Sambut Peziarah Prosesi Jumat Agung Semana Santa

Hujan Sambut Peziarah Prosesi Jumat Agung Semana Santa

Patung Tuan Ma – Prosesi Jumat Agung Semana Santa 2025

REINHA.com – Hujan mengguyuri kota Larantuka menggiringi doa khusyuk pesiara yang mengikuti prosesi Jumat Agung Semana Santa, Jumat 18 April 2025.

Doa dan pujian terdengar mendayu dibawah rintik hujan yang tak mau berhenti, hujan seakan mencoba kesungguhan peziarah yang tak bergeming dari barisan panjang prosesi.

“Ini hujan berkat” terdengar bisikan pelan dari sela doa-doa”

(Baca juga: Penjelasan Singkat Tentang “Semana Santa” Hari Bae Di Nagi (Larantuka))

Prosesi Jumat Agung Semana Santa memiliki delapan perhentian atau armida, berikut penjelasanannya.

Perhentian Pertama: Armida Amu Tuhan Misericordiae (Maha Rahim)

Pada Armida ini dilukiskan “kerinduan umat manusia menantikan janji penyelamatan Allah dalam diri puteranya Yesus Kristus”. Penanggung jawab umat pante bersar dengan keordinasi suku Mulowato dari Lewerang (Pantai Besar).

Perhentian Kedua: Armida Amu Tuhan Maninu (Tuan Bayi Anak)

Pada Armida ini dilukiskan “Allah memenuhi janjiNya kepada umat manusia”. Penanggung jawab umat sarotari (Paroki Sanjuan).

Perhentian Ketiga: Armida Amu Tuhan Mesias Anak Allah – Balela

Pada armida ini dilukiskan “Hidup dan karya Yesus”. Penangung jawab umat lingkungan Santu Philipus – Balela dibawah koordinasi suku Ama Kelen dan Ama Hurit Lamuri.

Perhentian Keempat: Armida Amu Tuhan Trewa – Larantuka (Tuan Terbelenggu)

Melukiskan tentang “Penderitaan Kristus. Demi keselamatan kita, Yesus menderita dan sensara”. Penanggung jawab, umat larantuka dibawah koordinasi suku Kapitan Jentera dan Lewai.

Perhentian Kelima: Armida Amu Tuan Yesus Yang Tersalib – Pante Kebis

Pada armida ini “Bersatu dalam penderitaan Yesus. Penanggung jawab umat Pante Kebis dan Batu Mea dibawah koordinasi suku riberu – Da Gomes.

Perhentian keenam: Armida Pohon Sirih berpelindung St. Antonius dari Padua.

Pada armida ini kita merenungkan “Yesus dijatuhi hukaman mati tanpa bersalah. Keadilan yang yang diadili”. Penanggung jawab umat lingkungan Benteng Daud – Pohon Sirih dibawah koordinasi suku Sau- Diaz Pohon Asam.

Perhentian ketujuh: Armida Kuce

Melukiskan “Yesus wafat di salib untuk menebus dosa manusia”. Penanggung jawab dan koordinasi Raja Ama Koten dan keluarga (Diaz Viera de Godinho).

Perhentian kedelapan: Armida Tuan Ana – Lohayong

Melukiskan “Yesus diturunkan dari salib dan dimakamkan”. Penanggung jawab umat Lohayong dan Lokea, dibawah koordinasi suku Ama Kelen (Raja II).

Dari Armida Tuan Ana, perarakan bergerak kembali menuju Gereja Katedral, akhir dan pusat seluruh prosesi Jumat Agung.

# Hujan Sambut Peziarah Prosesi Jumat Agung Semana Santa

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.